Rabu, 31 Oktober 2012

Tugas_Analisis Penalaran Deduktif


"Analisis Penalaran Deduktif"

Nama : Feriyal novianti
Npm : 22210741
Kelas : 3 eb 22
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
●Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Ø Premis umum : Premis Mayor (My)
Ø Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Ø Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor. Aturan umum dalam silogisme kategorial sebagaiberikut:
a) Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah
b) Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
c) Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
d) Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
e) Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
f) Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
g) Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
h) Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh silogisme Kategorial:
> My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Susi adalah mahasiswa
K : Susi lulusan SLTA
> My : Tidak ada manusia yang tidak bernafas
Mn : Andi adalah manusia
K : Andi bernafas
> My : Semua siswa SLTA memiliki ijazah SLTP.
Mn : Yudi tidak memiliki ijazah SLTP
K : Yudi bukan bukan siswa SLTA
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar